Senin, 25 Februari 2013

26-02-2013


kan ku ukir namamu,kan ukir senyummu,kan ku buktikan kesetiaanku. 

sendiri di kamar ini,lirih melintas sepi,aku ingin tidur dan bermimpi di malam ini,disana kau berdua,disini aku sendiri,disana kau bahagia,disini aku yang menangis.
jangankan untuk bertemu,memandang wajahmu aja tak bolehapa lagi bercanda tawa kala dahulu lage,jangankan menitip surat,menitip salampun tak boleh,kau memang gadis yang tercipta bukan untukku


Sabtu, 16 Februari 2013

dia


dia baik,dia perhatian,dia sayang aku,sampe sampe aku tertarik padanya,walaupun di ga indah,tapi aku nyaman ma dia,apa di orang yg aku cari,Tuhan kalo emang dia yg terbaik,aku mau kok ma dia,aku bisa sayang ma dia,,,aku pengen jalanin semua ma dia,,thank buat kamu yg jauh di sana,aq menyayangimu,,,mizz u

Rabu, 06 Februari 2013


★LEPASKAN AKU★

Bukan aku tak sayangi dirimu
Dan bukannya aku tak menyukaimu
Tapi aku tak bisa bohongi hatiku
Untuk pura pura menggandeng tanganmu
......
Lepaskan aku dari jeratan cintamu
Berilah aku kunci pembuka egomu
Aku sudah tak tahan lagi
Hidup dalam sel tahanan cintamu
......
Sungguh aku tak menyimpan dendam
Bila engkau ikhlas melepaskan diriku
Dari siksaan yang tanpa kau hiraukan
Sakitnya perasaan karna paksaan
......
Maafkan aku yang tak mencintaimu
Kini kutemukan dia yang aku cintai
Yang akan melindungiku darikerikil tajamnya cintamu
Tuk menuju istana cinta tertundaku


HARI INI

hari ini kerja terasa berat banget,jadi gak bisa maen maen saat kerja,tapi seneng banget karna dengan begini banyak pemasukan yang aku trima...seandanya aja hari tiap hari kayak gini pasti aku cepet kaya...
hemmmm ga bisa bayangin kalo aku kaya..aku bisa beli apa aja,sesuai keinginannku,,,aduh pasti aku bakal bisa bahagiain ortu aku,pengen bgt,,tapi kyaknya cuma mimpi,tapi di dalam semangat ga ada kata cuma mimpi,,aku pasti bisa ujudkan ini semua,,hahhh TUHAN semoga aku bisa kaya,hahahahahahahhahahahaha,,capek ah nulis terus ,mau nglanjutin kerja dulu aja lah,,,god by dulu ya

kehilangan

Saya kehilangan seseorang saat ini. seorang teman, dan ia teman kesayangan. Mungkin saya melakukan kesalahan, mungkin saya melakukan kekeliruan. Namun ia melakukan keputusan yang ia ambil sendirian.

Pergi seperti ini, apakah sebuah jawaban? pergi seperti ini, apakah sebuah kebijaksanaan?

Tanpa memberikan penjelasan, tanpa pula memberikan kesempatan untuk memperbaiki keadaan. Sekeras inikah ia harus menghukum saya? Dengan lekat – lekat ia tempelkan di kening saya tanda betapa saya telah gagal menjadi temannya.


Teman kesayangan selalu sulit untuk dilepaskan, teman kesayangan selalu berat untuk dihapuskan. Bagaimana dengan janjinya untuk saling menjaga dan menyemangati? bagaimana dengan janjinya untuk saling mendorong untuk sama2 meraih mimpi? bagaimana semua kata2 itu ia langgar sendiri? dengan pergi, meninggalkan saya dengan segenap rasa bersalah ini.

Ia pergi dengan segala kebisuannya, ia bagai tumbuhan rumput malu yang menutup dikala disentuh, ia menggulung dirinya sendiri. Entah untuk melindungi dirinya sendiri, entah untuk menyakiti saya, entah mungkin ia berpikir dengan begitu ia tidak akan lagi menyakiti saya dengan kekecewaan yang mungkin terjadi. ia tidak pernah membiarkan saya tahu yang mana motifnya.

Ingin menggugat, agar ia tahu saya keberatan dengan caranya mengambil keputusan. Ingin menggugat, agar ia tahu dengan seperti ini ia benar – benar mengecewakan. Ingin menggugat, agar ia tahu dengan seperti ini ia benar – benar menyakiti saya.

Bisakah saya meminta banding atas keputusannya? keputusannya untuk pergi dalam kebisuan. Saya memiliki janji, janji untuk menjadi teman, sahabat yang ia butuhkan. Saya memiliki janji, janji untuk menyemangatinya meraih segala mimpi. Saya memiliki janji, janji untuk menjadi seseorang yang mungkin saja belum pernah ada untuknya.

Apa yang ada di dalam pikirannya dengan berlaku seperti ini? apakah ia tidak memikirkan segala isi pikiran saya? tidakkah ia mendengar apa yang menjadi pemikiran saya? tidakkah ia mendengar betapa saya menyesal sudah membuatnya kesal.

Saya tau ia tidak suka dihakimi

saya tau ia tidak suka dicurigai

saya tau ia tidak suka terkena prasangka

apa semua pantangan darinya saya langgar? apa saya benar – benar membuatnya kehilangan kepercayaan pada diri saya?

sungguh berharap ia akan baik – baik saja

sungguh berharap ia tidak merasa sendirian

sungguh berharap tidak menjadikan ini bebannya

saya berharap segala hal baik terjadi padanya, saya berharap semua mimpi yang kami bagi dapat ia raih. Sekalipun saya tidak berada disana menyaksikan semua itu, namun saya pastikan saya pastikan saya akan tersenyum kala saya mendengar kabarnya.

sungguh, ia teman kesayangan saya. saya pun pernah menjadi teman kesayangannya. Dan ia kini berusaha menghapus semua itu dengan caranya sendiri. Dan saya ingin berbisik kepadanya, betapa ia tidak dapat tergantikan siapapun.

saya telah kehilangan…

cinta dalam gelas


Dia ada di situ, tetap di situ, diam, hangat, dan dapat kupeluk
Kau tak bergeming..kecuali sekitarmu menggoyahkanmu
Kau berubah dingin..tatkala alu membiarkanmu terlalu lama

Tidak akan lagi
Aku melewatkanmu
membiarkanmu diam...tak tersentuh

kamu yang selalu menghangatkan tubuhku..
menyegarkan pikiranku...
Menghadirkan sejuk..hangat dan merasuk

Pagi dan malam..hany kamu yang aku butuhkan
Hanya kamu yang tetap ada menemani aku..
kala diam..kala anganku melambung...kala pikir dan hatiku melambung..

Cintaku dalam gelas
tetap kujaga hangat..
kupastikan manis
kupastikan terkenang..dan akan dikenang..

Selasa, 05 Februari 2013

coretanku

Dia itu

Dia perempuan pertama yang aku kenal di bumi ini, saat aku merasa terasing dengan angin dingin yang menusuk-nusuk kulitku, dia memberi kehangatan, dia mengasuhku dengan sabar, mengajariku mengeja kata dan mengajariku berjalan. Ketika aku sakit, begitu letihnya dia menjagaku dan begitu sabar dia merawatku, terjaga setiap saat.

Dia tak suka aku jajan sembarangan dan selalu mencermati makanan apa yang boleh dan tak boleh aku konsumsi. Dia mengajariku mana hal yang baik dan mana hal yang tidak baik, dan ajariku berdoa, dia akan marah ketika aku melakukan hal yang tidak baik. Tidak pernah jenuh dia menghadapi aku dengan tingkahku yang nakal.

Tiap pagi dia siapkan sarapan untuk tenaga awal kegiatanku seharian, lalu mengurus rumah, kemudian mencari rezeki. Begitulah aliran hidup yang dijalaninya. Jenuh, seharusnya dia jenuh tapi tidak pernah itu terlintas di benaknya. Karena apa yang dikerjakannya itu tulus.

Ketika aku harus hidup berpisah darinya, dia seolah tak tega dan tak rela melepasku, seolah aku masih bayi kecilnya yang harus dijaganya. Dia tak pernah mengucap janji untuk selalu menyayangiku. Tapi dengan tulus dia selalu menyayangiku sampai sekarang ini.

Dia itu bagaikan malaikat dengan rupa manusia yang dikirim Tuhan untukku. Bunda, anugerah terindah yang Tuhan kirim untukku.:)





pasir dalam gengaman

Aku seperti segumpal pasir, kau dapat merangkupnya.

Jika ingin memilikiku, kau bisa bawa aku dalam genggaman tanganmu.

Tapi ingat, jangan genggam aku terlalu erat, karena bukannya aku akan tetap dalam genggamanmu melainkan aku akan berjatuhan, lepas dari genggamanmu.

Kau tau kenapa itu terjadi? Karena aku tak bisa bernapas, sesak dan ingin semakin lepas dari genggamanmu.

Pasir yang tak hidup pun tak ingin digenggam terlalu erat, bagaimana dengan yang benar-benar hidup?